Dia Yang
Merubah Hatiku
Cerita itu berawal pada sebuah hubungan antara
cewek manis yang sering disapa Indi dengan cowok yang sering dipanggil Ihsan.
Hubungan mereka yang telah berjalan hampir 9 bulan ini berawal mulus dan penuh
dengan bahagia.
Rasa pahit ini dimulai saat
hari-hari sebelum ulang tahun aku diakhir bulan awal tahun ini. Sebuah
perubahan terjadi pada Ihsan. Waktu yang tak pernah ada untukku membuatku sudah
kehabisan kesabaran untuk selalu ngertiin Leo yang sibuk berkerja,hingga hari
liburpun ia tetap bekerja. Hingga 2 minggu sebelum ulang tahunku,aku mengirim
sebuah pesan panjang kepada Ihsan.
Hari-hariku sangat berat saat ia
sedang menghadapi ujian yang sedang berlangsung di kampusnya aku juga harus
menghadapi masalah dengan Ihsan
Saat aku berkeluh kesah dengan sahabat
akrabnya yang suka dpanggil “Sipit” namun ia juga tak memberi respon bahkan
saat aku memulai cerita,
“pit,aku sebel deh ama Ihsan,aku
dicuekin,sampe aku ngomong putus aja gak direspon,pokonya akau penegen putus
dari Ihsan ………….”
Belum selesai aku bercerita sipit
langsung jawab dengan pernyataan juteknya dan muka jelek,.
Aku berjalan menuju tempat parkir
motor sambil memikirkan,kenapa dengan Sipit. Otakku ini penuh banget,Sipit jadi
berubah, Ihsan juga gak kalah berubah,ditambah ujian yang bakal dihadapi. Dalam
hatiku cuma berucap “ ujian hidup dan ujian kampus kok berat banget”. Aku
mencoba menghubungi Pit berulang kali namun jawaban dari operator selalu sama
“nomor yang anda tuju sedang sibuk”. Aku mencoba sms Sipit..
Setelah baca ini ada rasa lega
tersendiri ternyata dia sibuk tapi makan hati juga kalau gini terus. Lalu tak
berapa lama sipit menyusul membalas sms dariku..
Dengan rasa yang udah bercampur
dihati sms mereka takku balas,dan membuang handphoneku dari hadapanku. Jam
dinding di kamarku yang udah nunjukkin pukul 23.00 WIB tapi mata susah banget
dipejamin. Udah beberapa hari ini aku tidur diatas jam 01.00 WIB. Tapi aku
berusaha memejamkan mata namun handphone berdering,sebuah lagu menjadi lagu
tanda panggilan masuk. Aku tak ingin melihat siapa yang menelpon malam
gini,tapi telepon itu tidak berhenti berdering.
Ku coba melirik handphone dan
melihat sebuah nama yang taka sing,karena ternyata yang telepon itu adalah
Ihsan. Dengan segera aku menganggat telepon.
“Assalammualaikum, Ndi”. Sebuah
salam yang terdengar dari seberang namun kali ini Ihsan berubah karena
memanggilku Indi.
“Walikumsalam,gimana ada apa?”
dengan gaya biasa karena tetep aku jaga gengsi. Hehehe..
“kok belum tidur,Ndi”,dengan nada
datar dan tanpa dosa.
“belum aja,belum ngantuk. Kamu
sendiri kenapa belum tidur juga?”
“Kok panggilnya ‘kamu’ ?”. Ihsan ini
paling gak suka kalau dipanggil ‘kamu’ walaupun lagi marahan.
Aku juga Cuma jawab singkat,”kamu ja
panggil aku Ndi”.
Malam ini begitu dingin,sekalinya
telepon seperti ini. Lama sekali kami terdiam,entah apa yang dipikirkan oleh
Ihsan saat ini.
Tiba-tiba telepon itu terputus,aku
belum sempat membalas ucapannya. Bahkan ucapan yang sering dilakukkan pun
tiba-tiba hilang.
Aku tetap tidak bisa tidur,aku
berpikir terus “apa yang kamu mau sih Ihsan,putus gak dikasih jawaban,tapi
masih perhatian”. Dengan gemasnya boneka beruang yang pernah ia berikanpun jadi
sasaran kemarahanku. Aku coba mengajak bicara boneka itu,
“apa sih mau mu Ihsan?”
“aku ini masih pacaramu bukan?”
“aku bingung ma kamu”. Sambil
kupukul-pukul boneka itu,”jawab dong,diem aja kamu”.
Tiba-tiba air mata ini menetes
perlahan dan dengan rasa sayang aku memeluk boneka.
Dengan lirih aku berucap, “Ihsan aku
sayang ama kamu,tapi kamu bikin aku nagis terus.”
Pelukanku keboneka menemaniku hingga
aku terbangun dari tidurku. Pagi cerah ini dengan mata agak sedikit sembab
mencoba untuk bersemangat ke kampus. Hari ini bakal jadi jadwal yang paling
bosen,kuliah dan rapat organisasi hingga sore. Tapi aku berpikir ini mungkin
cara menghilangkan rasa sedihku.
Seperti biasa aku janjian dengan
Sipit di kampus karena beberapa mata kuliah kami sama jadi kadang kami sekelas.
Kami mendapat julukan “emak dan anak” karena tiap Sipit dating duluan yang
ditanyain aku begitu juga sebaliknya.
Dari belakang mencoba mengagetkan
Sipit,“dor…Pit,,,”
“yeee…mb Indi,kagetin aja. Gak sedih
lagi ni?”
“udah enggak dong,kan males mikir
orang yang gak mikir aku”
“kenapa Ndi mata kamu,dicium nyamuk
apa semut cowok ni.hahahaha”. Dengan gaya khas ketawa sambil matany merem sipit
mengejekku.
“apaan sih kamu,Pit.. Ini mata
sembab karena aku pompa,niatnya matanya biar belok dan gak Sipit kayak kamu”.
Sambil aku membuka mata dengan jariku dan berlari karena aku ngejek Sipit.
Seketika itu pikiranku tentang Ihsan
hilang, ya walaupun Sipit gak dengerin ceritaku, setidaknya bisa bikin ketawa
aku. Karena kami punya semboyan “Kita gak sedih lagi,gak nangis lagi”. Itu Cuma
kalimat dari lirik lagu Smash tapi bisa bikin seneng.
Hari-hari berikutnya terasa cepat
sekali,sampai gak inget kalau besok udah hari ulang tahunku. Dan beberapa hari
ini gak nyangka nama Ihsan hilang di pikiranku,kita sama-sama gak saling smsan
atau telepon.
Hari yang ditunggu namun bikin
kecewa,semalaman aku tak tidur berharap Ihsan bakal jadi orang pertama yang
mengucapkan ulang tahun ini. Tapi aku gak begitu peduliin itu,karena banyak
sahabat,keluarga yang memberiku ucapan dan lebih special.
Lebih malasnya lagi hari ini masuk
kuliah,sesampainya disana. Sebuah kejutan kecil dari temen-temen.
Sebuah donat kecil dan lilin
diatasnya dibawa oleh Sipit untukku.
Ku memejamkan mata dengan sebuah
doa,dan saat ku buka mata ini ku meniup lilin. Donat kecil itu ku potong
kecil-kecil agar semua temen ikut menikmati,walaupun dikit. Suapan pertama
untuk sipit sambil cipika cipiki.
“Happy bday mb Indi”
“makasih sayangku”
Dan hari ini waktu itu cepat
sekali,kejutan dan ucapan tak henti-hentinya datang. Namun tak satu smspun dari
Ihsan untuk mengucapkan ulang tahun. Sekalinya aku lihat jam udah jam 17.00
WIB. Dan saatnya pulang kerumah dengan rasa penuh kebahagiaan. Aku jadi
mengerti arti sebuah persahabatan.
“balik yuk,Pittttt,udah capek ni
seharian dan aku juga udah bosan kalau ketemu kamu terus.heheheh..” sambil
gemes ama pipinya yang chubby banget.
Dengan jengekelnya Sipit menarik
tanganku,”sakit tauuu…hehehehe. Serius ni bosan ma aku?hehehe”.
“iya,untung aja kuliah itu gak 24 jam,coba
24 jam bisa mati konyol ketawa ma kamu terus.”
“Agh,nyebelin mb Indi ni,”dengan
muka manyunnya.
“Tapi kalau ketawa sambil merem dan
gak boleh manyun ntar tak tinggal pulang lho”
“jangan,,nebeng sampe depan
ya”,dengan muka melas dia dan senyum Sipitnya.
Dengan sikap hormat,aku menjawab
“siap laksanakan boss..sipitnya mana sipitnya”,aku mencoba masih menggodanya.
Aku dan sipit menuju parkir kampus
untuk mengambil motor . Saat menuju motorku aku heran kok ada sebuah kantong
plastik yang tergantung dimotorku.
“Pit,tu ada plastik punya sapa ya?”
“Ya punya mb Indi dong,kan dimotor
mb Indi”
“Tapi aku tadi gak bawa
apa-apa,jangan-jangan…………..”
“jangan-jangan apa mb Indi?”
“jangan-jangan Bom
Pit,kaburrrrrr…………”,aku langsung berlari berniat ngerjain sipit yang kaget.
Sipit juga ikut lari dan berterika,”Mb Indi tunggu”, dengan nada manja anak
kecil.
“mb Indi,liat aja yuk”
Kami mencoba kembali ke motor kami
dan melihat isi kantong yang ada di motorku itu.
Jrenggg……jrenggg… coba tebak apa
isinya…
“Agh,flasdisk??”,aku dan sipit
mengatakan hal yang sama.
“tau gitu aku nitip kamu aja
biar,masak ngomong aja kita barengan”
“gak apa-apa mb Indi,kita itu emang
ditakdirin bersama-sama”
“udah-udah,,kamu ntar GR malah
berabe.” Sambil ku lihat kantong itu barang kali ada yang lain,“maksudnya apa
ya Pit ini?”
“gak tahu,coba dicari ada tulisan
dari pengirim gak”
“Ini ada tulisan pit”,aku membaca
sebuah memo kecil dari sang pengirim.
‘Indi,ini flas ada sesuatunya,
dilihat pas pukul 20.20. gak boleh dilanggar’
Dari : pengirim flasdisk
“mb In,jangan-jangan dalemnya ada
Syahrininya,tu ada sesuatu”
“Hahahaha,,,kamu itu aneh-aneh
aja,mana muat Syahrini masuk flasdisk”
Aku masih bingung dengan ini,maksud
dan isi dari flas ini apa. Kulihat sipit mebolak balik kantong itu.
“Kenapa pit,kok dibolak balik?”,anak
satu ini aneh banget.
“ya ini kantong nyebelin mb In,gede
kantongnya isinya Cuma flas. Gak ada makanan atau apa gitu”
Sambil gemesin pipinya,”kamu
itu,makan mulu….udah kita pulang. Jadi gak sabar pengen liat isinya apa”
Setelah sepanjang jalan memikirkan
isi flas,tak terlintas akan pikiran tentang Ihsan. Seakan beberapa hari ini aku
dibuat amnesia tentang Ihsan. Aku juga tak mengenali tulisan tangan dari si
pengirim. Sebuah tanda tanya besar dipikiran ini belum terjawab.
Malam sudah mulai larut,berulang
mata ini melirik jam dinding namun seakan jam itu berputar sangat lambat. Sudah
tek terhitung berapa kali mata ini melirik untuk menunggu pukul 20.20. rasanya
tunggu sesuatu yang bikin penasaran itu sangat menyebalkan. Setelah menunggu
beberapa saat sms masuk ke Hpku..
Waktu yang ditunggu sudah
datang,seperti anak yang mendapatkan hadiah aku sangat begitu antusias untuk
mengetahui isi flas itu apa. Langsung ku buka dilaptopku dan hanya ada sebuah
file yang berformat video. Bergegas aku membuka video tersebut.
Sebuah video ucapan selamat ulang
tahun dari Ihsan. Disitu Ihsan menyanyikan lagu milik Ipang yang berjudul
“Akhirnya Jatuh Cinta”,” Tak Ada gantinya”, “Tanpamu” yang merupakan lagu
favorit kita. Didalam video Ihsan sambil bermain gitar menyanyikan lagu itu.
Diakhir video itu Ihsan mengatakan sesuatu yang sangat menyentuh.
“aku sekarang tau siapa yang harus
aku perjuangkan,ternyata kau harus memeprjuangkan kamu,bila cintaku dan cintamu
bersatu aku yakin cinta ini kekal dan abadi utnuk selamanya karena kamu
semangat hidupku”
Diakhir kata-kata dari Ihsan membuat
aku menagis terharu dan senyum bahagia.
Beberapa saat kemudian ada yang
mengetuk pintu rumah,sambil aku menghapus air mata ini aku beranjak untuk
membukakan pintu.
Saat kubuka pintu,sebuah kejutan
yang termanis yang aku terima.
“Happy bday to u… Happy bday to
u…..”
Aku terkejut karena Ihsan datang
bersama SIpit dan SIput. Biar jelas,siput ini adalah cowok Sipit,kita panggil
Siput karena dia super karet dan lama kalau ada janjian jalan-jalan. Kalau
janjian pergi bareng jam 08.00,dia bisa baru datang jam 10.00 karena kelamaan
mandi.
Aku lanjutin ceritanya, Ihsan dengan
membawa kue ulang tahun menyanyikan lagu ulang tahun bersama Sipit dan Siput.
Dengan segera aku memeluk Ihsan dan memukul Ihsan karena aku sebel dan aku
bahagia. Ihsan juga membalas pelukku sambil membisikan “happy bday sayangku,”
“makasih sayangku”, Ihsan juga
mencium keningku.Dan aku kembali memeluknya.
“Eehmmmmmmm….”,sipit ma siput
mengagetkan kami.
“Halooo…lilinya mau cair ni,mau
ditiup gak ni?”,sipit langsung aja nerocos.
“Iya dong,kan kueku,hahhahaa… tapi
masuk dulu yuk,,”
Setelah beberapa saat aku mentiup
lilin ulang tahunku dengan sebuah doa dan ucapan terima kasih pada Allah karena
udah ngembaliin Ihsan lagi. Untuk beberapa saat aku sedikit manyun ama Ihsan.
“sayang itu nyebelin tau,cuekin aku”
“jangan salahin aku aja,tu sipit ma
siput juga. Mereka juga ikut andil dalam urusan ini”. Dengan segera aku
menghampiri sipit m siput dan mencubit mereka.
“dasar kalian berdua,sengkongkol
ya”. Dengan muka tak berdosa mereka hanya tertawa.
Dengan rasa kagen yang udah beberapa
minggu gak manja-manjaan ma Ihsan. Aku mencubit karena aku masih sebel
dikerjain.
“aduh sayang,ampun,,,”,diraihnya aku
dan dipeluk sama Ihsan.
“maaf ya sayang buat
kemarin-kemarin. Tapi aku gitu karena kau sayang. Love you sayang”
Dengan nada manja aku menjawab,”iya
sayang. Love you too sayangku”
Untuk kedua kalinya,kami diganggu
oleh sipit ma siput. “Hello,disini ada kami” siput bersuara untuk kali ini.
“ayo mb Ind,dipotong kuenya,masak
mau diliat aja”
“dasar tukang makan,iya,iya,,tak
potong ya”
Dan lebih nyebelin lagi,kuenya
ditulisin ‘happy bday Indi. Semoga cepat gemuk’. Mereka itu ada –ada aja.
Selanjutnya aku memotong kue.
Untuk potongan pertama aku
memberikan kepada Ihsan. Dan sebuah kecupan manis dikening untukku dari Ihsan.
Untuk potongan selanjutnya sipit dan
siput. Kami bercanda sambil menikmati kue ulang tahun.
“kok bisa kalian kerja sama,aku
kasih tahu ceritanya dong”
Secara bersama-sama mereka
tertawa,karena sudah berhasil mengerjain aku.
Cerita awal dimulai dari Ihsan, Ihsan
mengajak siput dan sipit untuk ngerjain aku. Dan semua skenario sudah
dirancang. Sipit selalu memberi informasi pada Ihsan tentang aku.
“sayang waktu malam itu aku telepon
karena denger dari sipit kamu sedih banget.
Aku gak tega jadi aku telepon”
“aghh,,nyebeliin sayang tu”
“hahahahaaaaaaaaa….” Mereka
menertawakan kebodohanku.
“terus yang kasih flas dimotorku?kan
syang kerja,sipit ma aku terus,mesti siput ya”,sambil tunjuk Siput.
Dengan senyumnya siput mengakui,”iya
aku yang kasih flas kemotormu dan itu tulisanku. Kan kamu belum pernah liat
tulisanku”
“aghh,,dasar siput,kamu itu”
Dan semua kembali tertawa karena
melihat kebodohanku. Aku Cuma cemberut dan ikut ketawa.
Ternyata kejutan dari Ihsan belum
berakhir.
“tutup mata sayang,gak boleh ngintip
lho..”
“ada apa to?”
“ya udah tutup mata dulu,nanti kan
tau. Tapi berdiri dong”
Aku mencoba menuruti semua kemauan
dia dan aku penasaran apa yang akan diberikannya,karena flas dan kue sudah
menjadi kejutan yang teka terlupakan.
“udah belum sih,lama banget”,dengan
sebel karena gak sabar pengen tahu.
“ok,sekarang dibuka perlahan ya…”
Sedetik kemudian aku membuka
mata,sebuah kejutan yang manis. Ihsan memberikanku sebuah cincin dan ia sambil
berkata “mau kah kau berjanji untuk selalu menjaga dan mempertahankan hubungan
kita dalam keadaan apapun?”.
Dia bertanya seperti itu karena
kalau diajak nikah aku gak mau jadi gak mungkin kalimatanya “will you married
me?” bakal langsung aku tolak,
Dengan rasa yang bahagia dan tak
mampu berucap,aku hanya menganggukan kepala sebagai isyarat aku mau. Dan Ihsan
pun memakaikan cincin itu dijari manisku. Dan sebaliknya aku. Setelah cincin
ini tersemat di jari kami, Ihsan memelukku dan mengatakan sesuatu padaku,
“aku janji akan menjagamu.”
Dengan rasa yang tak bisa ku
ungkapkan aku menjawab dari ucapan dengan,”aku juga berjanji hati ini untukmu”
Dan sipit mengagetkanku dengan
ucapannya untuk siput,”sayang aku juga mau kayak gini”
“hahahahhahah,,,”,kami semua tertawa
dengan ucapan sipit.
Malam kian larut dan tak terasa jam
udah nunjukkin pukul 23.00. semua pamit untuk pulang. Namun aku sedih karena
Ihsan juga pulang,aku masih pengen sama dia. Rasa kangenku sama dia belum
terobati. Namun waktu yang bicara.Mereka akhirnya kembali kehabitat msing-masing(maksudku
ke rumah masing-masing.)
“mb Ind,kita pulang dulu ya”,sipit
dan siput bersalaman denganku untuk pamit.
“ok,,makasih ya buat kalian berdua”
“sayang,aku pulang dulu ya,langsung
bobo ja,udah malem,”
“iya sayang,syang juga langsung
bobo. Hati-hati ya,,”
“iya sayang,love you sayang”,kecupan
kening untukku.
“love you sayang”
“udah mb Ind,ntar gak
selesai-selesai kalau cium peluk mulu,” sipit ngiri ni,hehehe
“ya biarain,ni kan pacaraku,masak
aku mau cium siput,boleh po?hahaha” aku menggoda sipit.
“ya gak boleh kok”
“sayang awas aja ya,” aku langsung
dapet peringatan dari Leo dan Sipit.ahaahahah
Dan mereka pulang kerumah
masing-masing. Malam ini bahagia yang tak terkira. Dan gak mungkin aku lupakan.
Aku beruntung memiliki teman dan Ihsan yang menyayangiku.
Aku juga lebih bisa memaknai arti
sebuah persahabatan dan kasih sayang.Dan aku berharap harapan yang aku inginkan
terkabul,sebuah harapan yang tak akan ku ucapkan jika belum terjadi.
Di hari berikutnya kami kembali
seperti biasa, Ihsan kembali normal. Hari terasa cepat hingga tak terasa sudah
masuk bulan Mei. Dan yang paling aku senang karena 27 Mei adalah satu tahun
kami berpacaran,aku ingin membuat suatu perayaan kecil dengan kejutan kecil
dariku. Saat sebuah rencana manis aku susun rapi dengan penuh cinta. Sebuah
kabar buruk yang menghancurkan sebuah rencana itu datang.
Saat beberapa hari sebelum hari itu
saat dia datang kerumah sudah larut malam dan gak biasanya dia datang selarut
ini.
“duduk dulu sayang,mau minum
pa?”,aku mempersilakan dia duduk.
“makasih sayang,gak usah minum. Aku
Cuma pingin malam ini ama sayang”,dengan senyum dia mengatakan itu.
Tersontak aku kaget dengan
ucapannya.”Maksudnya apa?”
“gini,aku besok bakal berangkat
berlayar ke India untuk waktu yang cukup lama”. Dia menghela nafas setelah
mengahkiri ucapannya.
Aku hanya bisa diam saat mendengar
itu semua. Aku tak dapat mengatakan apa-apa. Aku tak suka ini semua.
“sayangg…..”. dia membuyarkan
lamunanku.”kamu gak apa-apa kan??”
“eh,,em,,sayng serius?sayng ini Cuma
bercanda kan?”. Aku mencoba mencari jawaban kalau ini semua Cuma kebohongan
dia. Karena dia sering sekali mengatakan itu.
“kali ini benar”,sambil dia
mengeluarakan surat-surat sebagai tanda kalau kali ini dia tak berbohoong.
Aku memintanya danku teliti satu
demi satu saurat-surat itu. Dan benar sebuah nama negara sebagai tujuan
berlayar atas nama dia. Aku menaruh kembali surat itu dan bertanya,”berapa lama
berlayar?” dalam hati ku pasti wkatu yang lama karena line/tujuannya jauh.
“2 tahun sayang aku akan pergi”
Aku tak tahu harus bagaimana lagi
saat dia menjawab 2 tahun. Aku hanya terdiam,dia pun ikut terdiam karena dia
tahu pasti aku gak bisa terima ini semua.
“sayang bohong kan?sayang boong
ya?”,aku masih mencoba tak percaya. Namun saat tangan ini digenggamnya untuk
mencoba meyakinkanku.
“sayng,aku bener besok bakal
berlayar. Aku tau sayang bakal kesepian banget. Apalagi di sana nanti aku juga
gak dapet sinyal. 2 tahun itu aku sebulannya hanya mendarat 2 hari sayang.”
Aku benar-benar terdiam tanpa sebuah
sedikitpun ucapan yang aku keluarkan dari bibir ini. Aku membayangkan rencana
kecilku di hari jadian kita hancur. Tangannya tetap menggenggamku untuk
menguatkanku.
Sedetik kemudian air mata membasahi
pipiku. Sebuah sentuhan manis darinya untuk menghapus air mata ini makin
membuat aku menangis. Dan selanjutnya sebuah pelukan manis darinya. Aku
menangis di dadanya dengan sebuah pelukan dan belaian dia dengan diciumnya
keningku olehnya. Mungkin ini pelukan terakhirnya.
“sudah sayang,jangan gini. Nanti aku
nangis juga,jelek kalau nangis. Cantiknya mana..”. dia masih mencoba
menghiburku dan menggodaku.
Dengan perlahan aku lepas pelukan
ini darinya.” Sayang,aku sayang banget ama kamu. Aku gak pengen jauh dari kamu.
Tapi ini untuk masa depan,aku harus dukung kamu. Aku akan tunggu kamu di sini.
Aku ingin kamu janji,2 tahun lagi kamu datang kerumahku”
“aku janji sayang.” Dia kembali
memelukku sambil berucap,”awas aja kalau sayang punya pacar lagi,hehehe”
“agh,paling syang juga di sana”,mencoba
gak mau kalah aku.
“aku aja bakal di air terus. Di
kapal juga cowok semua. Ada juga ibu-ibu. Lagipula aku kan punya sayang yang
bakal selalu ada”
“gombal sayang ki”
“biarin,yang penting gak
gembel..hehehhe”
Kami kembali tertawa dan menikmati
hari perpisahan ini hingga tengah malam.
“besok anterin aku ya,mau kan?”
“ok deh sayang,”
“tapi gak boleh cengeng ya”
“ya biarain kok,,masak pacar bakal
pergi jauh gak boleh nangis”
Perlahan dia berdiri dari kursinya
dan meraih tanganku kembali,”sayang janji ya gak macem-macem kalau aku tinggal.
Inget cincin ini jadi saksi hubungan kita”
“Aku janji sayang”. Sambil ku
tersenyum walaupun aku sedih.
“sayng aku pulang dulu ya,udah
malam. Sayng bobo ya…”
“huem sayang,hati-hati ya”
“sampa ketemu besok ya sayang”
“ok sayang”. Dengan berat aku harus
melepasnya pulang dan besok hari terakhirku bertemu dengannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar