BEST FRIENDS FOREVER..
Sifa, Fara, Fanda dan Affa adalah sahabat sejati. Mereka sudah sangat dekat dan bersahabat. Bahkan mereka sudah menganggap satu sama lain sebagai saudara, karena mereka ber-4 sudah bersahabat sejak kecil.Mereka suka berbuat baik, saling tolong-menolong, dan selalu setia. Apalagi mereka di sekolah menjadi murid yang pintar. Banyak orang yang mengagumi mereka. Mereka juga memiliki banyak kesamaan, Fara dan Affa yang sangat mencintai musik, Sifa dan Fanda suka makan es krim. Mereka ber-4 juga sangat menyukai warna pink.Sebagai tanda persahabatan mereka, mereka juga memiliki aksesoris yang kembar lho! Seperti sepatu kets warna putih, sandal jepit bergambar warna pink, sepasang bando dan jepitan rambut warna biru muda, setelan baju dan rok berwarna pink, gelang dan kalung berwarna pink, dan masih banyak lagi.
Siang itu Sifa,
Fara, Fanda, dan Affa baru pulang sekolah. Mereka berjalan pulang menuju rumah
mereka masing-masing. Oh iya, rumah mereka memang sama di perumahan matahari
indah, cuma mereka beda komplek. Sifa dan Affa komplek A, sementara Fara dan
Fanda komplek B. Jadi kalau pulang sekolah mereka selalu pulang bersama,
lagipula jarak antara sekolah dan rumah mereka tidak terlalu jauh.Dalam
perjalanan Fara berkata “eh iya, gimana kalau nanti sore kita bersepeda?”, “
hmm.. boleh juga, kita kumpul di taman biasa jam 4 sore gimana?” usul Affa.
“oke! Aksesorisnya gimana?” tanya Sifa. “apa ya, yang bagus?” kata Fanda sambil
berpikir. “Ahha!”, “sandal pink, setelan pink, kalung sama gelang pink!”,
“hahaha…”, tawa mereka bersama. Bagaimana bisa mereka mengatakan hal yang sama?
Ya sudahlah, nggak usah di pikir kawan.
“kita jalan duluan ya!” kata sifa dan affa, yang akan mengarah ke kompleks rumah mereka. “iya” kata Fara dan Fanda bersamaan. “Oh iya Fan, nanti kalau mau ke taman ke rumahku dulu ya! Daahh aku pulang duluan.” Kata Fara. “oke! Sipp!” balas Fanda. Dan setelah berjalan sedikit dari rumah Fara, Fanda sampai di rumahnya. Mereka sampai juga di rumahnya masing-masing, dan mereka langsung beristirahat.
“kita jalan duluan ya!” kata sifa dan affa, yang akan mengarah ke kompleks rumah mereka. “iya” kata Fara dan Fanda bersamaan. “Oh iya Fan, nanti kalau mau ke taman ke rumahku dulu ya! Daahh aku pulang duluan.” Kata Fara. “oke! Sipp!” balas Fanda. Dan setelah berjalan sedikit dari rumah Fara, Fanda sampai di rumahnya. Mereka sampai juga di rumahnya masing-masing, dan mereka langsung beristirahat.
Pukul 3.30 Sifa,
Fara, Fanda dan Affa di rumah masing-masing sibuk menyiapkan diri untuk
bersepeda. Pukul 3.50 Sifa sudah berada di taman, tidak lama kemudian Affa
sampai “Fa, kok ngga mampir ke rumahku dulu.!”, “iya iya, maaf sangat senangnya
ingin bersepeda jadi lupa dehh.” kata Sifa. Sudah 5 menit berlalu, akhirnya
Fanda dan Fara sampai. Bersepeda pun dimulai! GO!!Tak terasa jam sudah
menunjukkan pukul 17.30 dan mereka pun sudah jalan-jalan keliling komplek.
Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing. Sampai di
rumahnya, Sifa langsung sms ketiga temannya Fanda, Fara, dan Affa dan
menanyakan mereka akan shalat maghrib di masjid atau tidak, karena Sifa kali
ini tidak bisa shalat di masjid dan harus menjaga Ibunya yang sakit thypusnya
kambuh. Ternyata balasan sms dari teman-teman Sifa sama “ya tidak apa-apa”.
Adzan maghrib pun
terdengar. Di rumah Fara sedang bersiap memakai mukena, padahal Fanda sudah
menunggu di rumah fara sekitar 5 menit yang lalu. Affa ternyata sudah sampai di
masjid duluan bersama kakaknya. Dan sebelum komat, mereka semua sudah sampai
masjid.Setelah selesai shalat maghrib, mereka memutuskan untuk menjenguk Ibu Sifa
yang sakit nanti setelah ini. “kita membawa apa ketika menjenguk nanti ya?”
tanya Fara pada teman-temannya. “bagaimana kalau nanti jam setengah tujuh kita
membeli buah di toko buah di depan perumahan?” kata Affa. “oke. naik sepeda ya!
nanti kumpul di depan komplek ya!” kata Fanda mengusulkan. “ya sudah, oke! aku
duluan ya.” kata Affa.Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh. Fara dan
Fanda sudah menunggu di depan komplek, “Affa mana ya?” tanya Fara, “mungkin
lagi di jalan.” kata Fanda, “itu dia!” kata Fanda kemudian. “ayo cepat kawan,
jangan lambat!” kata Affa.
Sekarang semua sudah
sampai di toko buah. “kita mau beli buah apa nih?” tanya Affa pada Fara dan
Fanda. “bagaimana kalau apel, anggur, jeruk, lalu… apalagi ya?” usul Fanda.
“Ahha! Bagaimana kalau jeruk, pear dan apel saja!?”. Affa pun setuju lalu
memilih buah buah tersebut “Mba, apel, jeruk dan pear-nya yang ini di kemas
pakai keranjang buah yang itu, lalu dihias ya, tapi hiasanya yang sederhana
saja ya.”, “Oh iya de, sebentar ya. Oh ya de, jus buahnya tidak beli?” kata mba
penjual. “hm. Gimana ni? mau beli?” tanya Fanda. “ya boleh. Aku mau jus mangga.
Kamu apa ffa?” tanya Fara kepada Affa. “Aku jus apel saja.” jawab Affa, “oke.
Aku jus melon. Oh ya, sekalian Sifa juga jus jeruk.” kata Fanda. “hmm oke!. Mba
jadi jus mangga satu, jus apel satu, jus melon satu, jus jeruk satu.”.
Setelah menunggu,
“ini de buah dan jus-nya.”. “terimakasih mba, jadi semuanya berapa?” kata Affa.
“Jadi semuanya enam puluh tiga ribu.” jawab mba penjual. “ini mba uangnya enam
puluh tiga ribu.” kata Affa.Ketika di jalan, “Kan tadi bayarnya pakai uang
Affa, berarti kita harus ganti. Urunan saja bagaimana?” usul Fanda. Merekapun
memutuskan untuk urunan uangnya. “hmm, kita ada tiga orang, jumlah semuanya
enam puluh tiga ribu, jadi berapa satu orangnya?” ucap Fara sambil berfikir.
“Jadi satu orangnya dua puluh satu ribu, kan enam puluh tiga ribu dibagi tiga.”
kata Fanda. “Oh iya, nih uangku dua puluh satu ribu Ffa.” kata Fara dan Fanda
sambil memberikan uangnya kepada Affa.
Tidak sadar mereka bercakap-cakap di perjalanan, akhirnya
mereka sampai di rumah Sifa, “assalamualaikum, Sifa.” salam mereka bertiga.
“wa’alaikumsalam, wahh ada teman-teman. Ya sudah ayo masuk dulu.” jawab Sifa.
“ya.”. setelah mereka semua masuk Affa bertanya “bagaimana keadaan ibumu?”,
“alhamdulillah sudah sedikit membaik” jawab Sifa. “oh iya, ini untukmu dan
Ibumu, dari kami.” kata Fanda. “iya, terimakasih ya. tapi maaf nih Ibuku sedang
istirahat, bagaimana?.” Ucap Sifa dengan raut wajah sedikit bingung. “oh, tidak
apa apa. Kita langsung pamit saja ya. Semoga Ibumu cepat sembuh.” kata Fara.
“lho kok buru-buru?” tanya Sifa, “tidak kok, lagipula ini sudah malam.” jawab
Fanda. “kita pulang dulu ya! Assalamualaikum.” kata Fara, Fanda, dan Affa.
“waalaikumsalam.terimakasih ya semuanya.” balas Sifa.
Di sekolah Fara, Affa, dan Fanda menanyakan pada Sifa tentang keadaan Ibunya. “alhamdulillah sudah baik, terimakasih ya teman-teman.” kata Sifa. “ya!kita kan sahabat harus saling tolong menolong bukan?” kata Affa. “ya! itu gunanya sahabat.” kata Fanda, “sahabat sejati takkan terlupakan!!!.” kata Fara. “hahahahaha..” tawa mereka bersama.
Di sekolah Fara, Affa, dan Fanda menanyakan pada Sifa tentang keadaan Ibunya. “alhamdulillah sudah baik, terimakasih ya teman-teman.” kata Sifa. “ya!kita kan sahabat harus saling tolong menolong bukan?” kata Affa. “ya! itu gunanya sahabat.” kata Fanda, “sahabat sejati takkan terlupakan!!!.” kata Fara. “hahahahaha..” tawa mereka bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar