Ada Hantu Dimana mana
Cerita gue
waktu masih SD, gue paling takut sama yang namanya hantu. Di fikiran gue hantu
itu suka ngejutin alias surprise. wah berarti hantu romantis dong, bukan bukan!
Hantu bukan ngasi surprise terus bawa mobil-mobilan, terus ngasiin dengan muka
lugu. bukan bukan! Tapi yang ada, hantu ngejutin dengan cara memandang lo. lo
bayangin aja beragam-ragam wajah hantu yang super duper unik dan menyeramkan.
Ada yang mukanya gepeng kelindes truk, ada yang bawa gayung. Berarti
kemungkinan kematiannya ada dua, di kamar mandi pas lagi mandi, atau di
perempatan jalan sewaktu lagi ngemis malah dilindes odong-odong hiii tragis
sereemmm. Ada yang perut belakangnya bolong. kalau ini kematiannya mungkin
korban malpraktek, soalnya habis ngelahirin. Dokternya kena serangan jantung
terus mati, jadi tidak sempat dijahit. Tapi kenapa dia enggak ke tukang jahit
aja ya? hmmm 0_0”.
Dari segitu
banyaknya hantu, ada hantu yang paling membuat gue penasaran yaitu pocong!!,
Menurut gue pocong itu yang paling unyu, pakaiannya itu seperti guling di
kasur, bawaanyaa pengen meluk aja 0_0, dan pakaiannya juga seperti lontong
bawaannya pengen nyiram dia dengan kuah sayur gori, campur udang sambel, telur
dan itu pastinya lezattt sekali #ngilerrrr
Tapi ini pocong broo bukan makanan!!!
Oh iya iya lupa
Apalagi nih ya jalannya, menurut gue pocong ini dulu cita-citanya adalah atlet engklek tapi enggak kesampaian dan keburu mati. Lo lihat aja jalannya gimana.
Bawaannya gue pengen bilang, cong!! Ada nyali lo buat main engklek sama gue. #alis naik
Tapi ini pocong broo bukan makanan!!!
Oh iya iya lupa
Apalagi nih ya jalannya, menurut gue pocong ini dulu cita-citanya adalah atlet engklek tapi enggak kesampaian dan keburu mati. Lo lihat aja jalannya gimana.
Bawaannya gue pengen bilang, cong!! Ada nyali lo buat main engklek sama gue. #alis naik
Aktifitas
gue sewaktu SD selain belajar di SD negeri 010086 Kisaran, gue juga belajar
ngaji. Jauh banget tempat ngaji gue, seperti lo melakukan perjalanan melewati
dua benua, 200 pulau, 180 gunung, dan berjuta juta kebohongan padahal kepeleset
taik lincong juga nyampek ‘alias tetangga.
Habis sholat magrib, dengan ganteng pakai lobe, baju koko sambil nenteng iqro.
Nunggu temen–temen di depan rumah biar bareng-bareng ke tempat guru ngaji, padahal gue penakut walapun ngajinya di tempat tetangga.
Sewaktu gue nunggu temen-temen, tetangga gue yang letak rumahnya di samping rumah gue dan di samping rumah guru ngaji gue. Dia bernama Tika! Dia hampirin gue, seperti biasa dia orang yang selalu nakut-nakutin. Bertemu dengan dia itu “Azab” lah buat gue seperti itu gambarannya.
Begitu krusialnya peran dia di hidup gue, bayangin aja.
Ggik!
Pasti lo nungguin temen ya buat sama-sama pergi ngaji. Karena lo takut pergi sendirikn?
Iya, tapi gue enggak takut tuh. Gue Cuma suka perginya rame-rame #sok cool (padahal alesan karena gue penakut).
Berapa detik kemudian temen gue sudah pada datang, leganya terhindar dari “Azab” ngelus dada.
Jalan riang bareng temen-temen ke tempat guru ngaji.
Habis sholat magrib, dengan ganteng pakai lobe, baju koko sambil nenteng iqro.
Nunggu temen–temen di depan rumah biar bareng-bareng ke tempat guru ngaji, padahal gue penakut walapun ngajinya di tempat tetangga.
Sewaktu gue nunggu temen-temen, tetangga gue yang letak rumahnya di samping rumah gue dan di samping rumah guru ngaji gue. Dia bernama Tika! Dia hampirin gue, seperti biasa dia orang yang selalu nakut-nakutin. Bertemu dengan dia itu “Azab” lah buat gue seperti itu gambarannya.
Begitu krusialnya peran dia di hidup gue, bayangin aja.
Ggik!
Pasti lo nungguin temen ya buat sama-sama pergi ngaji. Karena lo takut pergi sendirikn?
Iya, tapi gue enggak takut tuh. Gue Cuma suka perginya rame-rame #sok cool (padahal alesan karena gue penakut).
Berapa detik kemudian temen gue sudah pada datang, leganya terhindar dari “Azab” ngelus dada.
Jalan riang bareng temen-temen ke tempat guru ngaji.
Karena masih
kecil. Sambil nunggu giliran ngaji main smackdown dulu sama temen gue si epri,
main suit suitan tapi enggak main cewek karena pada saat itu gue belum jadi playboy.
Belum di lantik karena belum cukup umur alias masih bocah.Aneka ragam peralatan
ngaji yang di bawa temen-temen gue. Diantaranya telunjuk iqro dan qur’an. Ada
yang manual alias pakai tangan, ada yang seperti tusuk gigi. Mungkin punya
bapaknya kaliya habis makan terus dipungut #kreatif. ada antena mobil control
#ingat awas salah cakap apalagi yang rawan ngucap rrrr jadi *sensorrr. Ada yang
pakai lidi, dan untung saja tidak ada yang nelunjuk pakai sapu. Lo bayangin aja
kalau ngaji nelunjuk pakai batang sapu, kirai OB mau bersih-bersih, SARAPPP!
Tapi untung saja tidak ada, memang si untung lagi libur ngaji, karena gosipnya
dia sakit karena keselek durian hmmmm #ngaco
Gue sih
telunjuknya manual, dengan tangan gue. Menurut gue lebih safety dan akurat.
Tapi tangan kanan, dan bukan tangan kiri. Karena tangan kiri gue tugasnya banyak, selain untuk ngupil juga sambilan garuk pantat #keceplosan 0_0Setelah temen satu persatu siap ngaji, mereka langsung pulang.
Satu.. satu.. satu.. satu eh lama-lama tinggal berdua sama si Epri, hancurrr Karena si epri juga penakut.
Beberapa menit kemudian siaplah kami mengaji, disinilah petualangan baru dimulai. Bak seperti batman dan superman yang sedang mengemban tugas menolong orang dengan secepat kilat, kami berpandangan dengan muka yang berkaca-kaca terus berpelukan. Bukan bukan!! Gue bukan HOM*
Mengingat berjuta-juta hantu bersiap mengepung kami.
1…
2…
3… cusss
Secepat kilat, kami mencar epri belok kiri, gue belok kanan tanpa memandang pohon-pohon besar yang terlewati. Karena pohon-pohon menurut gue waktu kecil adalah rumahnya hantu.
Tapi tangan kanan, dan bukan tangan kiri. Karena tangan kiri gue tugasnya banyak, selain untuk ngupil juga sambilan garuk pantat #keceplosan 0_0Setelah temen satu persatu siap ngaji, mereka langsung pulang.
Satu.. satu.. satu.. satu eh lama-lama tinggal berdua sama si Epri, hancurrr Karena si epri juga penakut.
Beberapa menit kemudian siaplah kami mengaji, disinilah petualangan baru dimulai. Bak seperti batman dan superman yang sedang mengemban tugas menolong orang dengan secepat kilat, kami berpandangan dengan muka yang berkaca-kaca terus berpelukan. Bukan bukan!! Gue bukan HOM*
Mengingat berjuta-juta hantu bersiap mengepung kami.
1…
2…
3… cusss
Secepat kilat, kami mencar epri belok kiri, gue belok kanan tanpa memandang pohon-pohon besar yang terlewati. Karena pohon-pohon menurut gue waktu kecil adalah rumahnya hantu.
Rintangan
pertama telah terlewati, sampailah gue di depan pintu gerbang rumah gue.
Haaa huuu haaa desah nafas gue. Sebelum membuka pagar,
Lagi-lagi “AZAB” menghampiri kali ini berkolaborasi dengan abangnya. Tika dan faisal,
Matilah gue #mirisss
Ggik!
Pasti lo lari-lari ya karena ketakutan? Hahahaha
Iya, tapi gue bukan karena takut. Gue hanya latihan lari, karena di sekolah gue ada lomba lari besok #ngeles (padahal penakut).
Tapi karena tika dan abangnya sudah tau kalau gue penakut, mereka mulai melancarkan usahanya untuk menakut-nakutin gue.
Ggik. Itu di rumah lo, di pohon itu #sambil nunjuk, ‘itu ada kuntilanak kikikikikik seperti itu tertawanya’.
Ucap tika.
Dan itu ggik! ‘Di gerasi rumah lo, ada gundoruwo’ sambut abangnya.
Badannya tinggi, besar, rambutnya gondrong, betanduk dan bergigi merah.
Terlintas di benak gue betapa menyeramkan mereka, ketakutan gue mulai medak-ledak. Gue bayangin seandainya gue berjalan pulang ke rumah, terus di kejutin sama gundoruwo berbadan besar, berambut gondrong, bertanduk dan begigi merah.
Apa reaksi gue?
Mungkin gue uda keciprit-ciprit sampai terkencing di celana, berlari-lari seperti kucing yang sedang kesurupan. Matilah gue. Ngerang-ngerang sambil gigitin besi pagar rumah #miriss
Terbayang-bayang, terngiang-ngiang apa yang diucapkan oleh tika dan abangnya,
Sangkingkan gue takutnya, satu-satunya suara yang gue dengar dengan jelas adalah perkataan mereka tadi, hantu. hantu. hantu
Terbawa dengan suasana, sambil menutup kuping. Berteriak “MAMAAAAK… MAAAK MAAAKKK”
Seolah berhasil menakut-nakutin gue, tika dan abangnya pun kabur.
Haaa huuu haaa desah nafas gue. Sebelum membuka pagar,
Lagi-lagi “AZAB” menghampiri kali ini berkolaborasi dengan abangnya. Tika dan faisal,
Matilah gue #mirisss
Ggik!
Pasti lo lari-lari ya karena ketakutan? Hahahaha
Iya, tapi gue bukan karena takut. Gue hanya latihan lari, karena di sekolah gue ada lomba lari besok #ngeles (padahal penakut).
Tapi karena tika dan abangnya sudah tau kalau gue penakut, mereka mulai melancarkan usahanya untuk menakut-nakutin gue.
Ggik. Itu di rumah lo, di pohon itu #sambil nunjuk, ‘itu ada kuntilanak kikikikikik seperti itu tertawanya’.
Ucap tika.
Dan itu ggik! ‘Di gerasi rumah lo, ada gundoruwo’ sambut abangnya.
Badannya tinggi, besar, rambutnya gondrong, betanduk dan bergigi merah.
Terlintas di benak gue betapa menyeramkan mereka, ketakutan gue mulai medak-ledak. Gue bayangin seandainya gue berjalan pulang ke rumah, terus di kejutin sama gundoruwo berbadan besar, berambut gondrong, bertanduk dan begigi merah.
Apa reaksi gue?
Mungkin gue uda keciprit-ciprit sampai terkencing di celana, berlari-lari seperti kucing yang sedang kesurupan. Matilah gue. Ngerang-ngerang sambil gigitin besi pagar rumah #miriss
Terbayang-bayang, terngiang-ngiang apa yang diucapkan oleh tika dan abangnya,
Sangkingkan gue takutnya, satu-satunya suara yang gue dengar dengan jelas adalah perkataan mereka tadi, hantu. hantu. hantu
Terbawa dengan suasana, sambil menutup kuping. Berteriak “MAMAAAAK… MAAAK MAAAKKK”
Seolah berhasil menakut-nakutin gue, tika dan abangnya pun kabur.
Dan
datanglah Wonder Women yaitu emak gue. Alhamdulillah ya onglo, akhirnya doa
orang teraniaya dan tertindas ini di jabah. Terjawablah semua ketakutan gue.
Emak segera menjemput gue yang lagi mati kedinginan karena ketakutan.
Kenapa ogi?
Takut ma banyak hantu,
Ngapain takut sama hantu. Hantu juga dulu makannya nasi, emang ogi makannya apa?
Nasi juga lah ma, masak beling emang kuda lumping.. Ucap gue sambil nyengirrrr :D
Sambil rangkul tangan mama, berjalan berdua
Owh, ternyata hantu makannya nasi ya. #catet
Kenapa ogi?
Takut ma banyak hantu,
Ngapain takut sama hantu. Hantu juga dulu makannya nasi, emang ogi makannya apa?
Nasi juga lah ma, masak beling emang kuda lumping.. Ucap gue sambil nyengirrrr :D
Sambil rangkul tangan mama, berjalan berdua
Owh, ternyata hantu makannya nasi ya. #catet
Inilah
namanya kedamaian. Sejak ini gue sudah berani pergi dan pulang ke rumah
sendiri.
Legaaanya, mama memang wonder women.
Legaaanya, mama memang wonder women.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar