Bersama Hijab
Malam minggu
ku sangat sepi. Aku memang sudah terbiasa dengan status jomblowati yang sudah
lama menempel jelas di jidatku. Malah ada teman-teman ku yang bilang “mungkin
jodoh mu hanya akan datang ketika kamu punya kesempatan buat berubah jadi Aura
Kasih.” Ya ampun afgan banget sih (Afgan = Sadis).Malam ini tepat pukul 12 aku
menunggu pergantian umur ku yang ke-18. Ku lihat ponsel ku yang hanya terdiam
menambahkan suasana sepi malam ini. Bisa mati rasa kalau kaya gini terus. Aku
menarik selimutku tak lupa BAK biar gak ngompol. Malu sama umur dong. Aku
dengan mudah terlelap karena itulah aku juga kadang dipanggil Mubal (Muka
bantal) ya’ elllaaah…
Sekejap aku
begitu mudah meninggalkan dunia nyataku dan masuk ke dalam dunia mimpiku. Aku
melihat sesosok wanita tua yang mendekati ku dan mengelus pipiku. Dia berkata
“Tak lama lagi wajah halusmu akan berubah keriput, rambut hitam ini pasti akan
memutih dan tubuhmu ini akan semakin melemah nak. Tidakkah kamu ingin memakai
kain ini untuk menutupi tubuhmu?” dia memberikan sehelai kain putih. ketika
hendak mengambilnya aku terbangun dan rasanya mimpi itu begitu nyata bagiku.
Pagi ini ku
lihat handphoneku menerima banyak sms ucapan untukku. aku bersyukur ternyata
masih banyak teman-temanku yang masih mengingat hari ulang tahunku. Hari ini
hari ke-29 aku diam di rumah setelah masa ujian sekolah ku selesai. Teman-teman
ku datang mengunjungiku dan membawa banyak hadiah. Wali kelas semasa aku kelas
1 SMA pun datang membawakan kado ulang tahun.Waktu begitu cepat dan hari ini ku
tutup dengan ucapan Hamdalah. Indahnya hari ini mewarnai hari peringatan aku
dilahirkan dari seorang ibu yang begitu aku cintai. Ku buka satu persatu hadiah
yang ku terima hari ini. Kudapati sebuah pakaian dan kerudung berwarna putih.
terselip sebuah surat dan aku tahu ternyata guruku lah yang memberikan hadiah
ini. Di dalam suratnya beliau berpesan agar aku mencoba pakaian itu dan dia
berharap bisa melihat aku dengan pakaian seperti itu untuk hari-hari
berikutnya. Aku teringat dengan perkataan wanita tua itu. apa ini yang dia
maksud? Apa aku harus mencoba untuk berhijab?
Sore ini
kumantapkan hati dengan mengucapkan basmalah dan kupakai jilbab yang diberikan
oleh guruku. Aku bertanya pada ibu ku “Ibu bagaimana jika penampilanku seperti
ini?” Ibu menjawab “Apa salahnya jika itu memang keputusan mu.”
Dari mulai tiap sore, sekarang menjadi setiap hari aku berjilbab. Inilah awalku memulai perubahan dari hidupku. Bukan hanya penampilan tapi aku pun mempunyai tanggung jawab untuk merubah perilaku ku yang buruk. Berhijab itu bukan hal yang mudah bagiku. Pertama aku harus memikirkan bagaimana cara aku menetapkan niatku berhijab yaitu hanya karena Allah.
Dari mulai tiap sore, sekarang menjadi setiap hari aku berjilbab. Inilah awalku memulai perubahan dari hidupku. Bukan hanya penampilan tapi aku pun mempunyai tanggung jawab untuk merubah perilaku ku yang buruk. Berhijab itu bukan hal yang mudah bagiku. Pertama aku harus memikirkan bagaimana cara aku menetapkan niatku berhijab yaitu hanya karena Allah.
Kedua,
kadang kalanya saat bercermin muncul setan yang menggodaku untuk melepas kerudung
karena sepertinya mataku dibutakan sesaat olehnya dengan memperlihatkan bahwa
aku terlihat cantik saat tidak memakai kerudung. dan aku juga ingat ketika aku
begitu putus asa ketika aku sangat sulit mendapatkan pekerjaan hanya karena
tuntutan untuk tidak memakai jilbab sedangkan teman-temanku begitu mudah
mencari pekerjaan. Tapi disisi lain Allah tetap membantuku dengan memberiku
kesabaran dan kesadaran. Atas kesabaran itu 2 hari kemudian aku mendapatkan
pekerjaan yang memperbolehkan aku memakai jilbab. aku ditawarkan pamanku untuk
ikut mengajar menjadi guru honor di sebuah sekolah dasar di kampung pamanku.
Akhirnya
Sudah 2 tahun ini aku berhijab, bukan berarti ujianku berakhir begitu saja. Di
kemudian hari mungkin saja aku akan menemui masalah lain. Tapi lupakanlah.
Karena saat ni bukan saatnya aku untuk memikirkan semua itu. Inilah waktu ku
untuk merasakan kebahagiaan di dunia. Dan kalian tahu itu apa. Akhirnya detik
ini, menit ini, jam ini, Allah mempertemukanku dengan jodohku dengan cara
indah. Dengan laki-laki yang begitu menghargai ku sebagai seorang wanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar