Maafkan Aku Ibu….
Saat itu aku
duduk diserambi belakang rumah, aku tak tau apa yang harus aku lakukan . Namun,
ku coba untuk melamun dan mengingat masa kecilku, tiba-tiba ku dengar suara ibu
lembut memanggilku. Entah mengapa aku merasa sangat marah dan tidak
memperdulikan perkataan ibu padaku.Dan akupun bergegas masuk kamar yang tidak
jauh dari serambi belakang rumah. Kulihat ibu menghela nafas panjang sambil berjalan pergi.
Ingin
sekali aku katakan kalau “ aku sayang ibu “. Dengan suara kecil aku berkata “
Maafkan aku ibu … bukan maksudku melukai hati ibu “. Hmmmz…. Aku merasa lelah
sekali, aku mencoba untuk memejamkan mata sejenak. Tapi tak lama kemudian
terdengar bunyi klakson mobil dari luar rumah. Aku mendengar suara pintu yang
dibuka , aku tau kalau itu pasti yang datang adalah Pak Andi, dan yang membuka
pintu adalah ibu.
Pak Andi
adalah orang yang baik dan selalu membantu keluargaku. Tapi aku tidak suka ibu
terlalu dekat dengannya karena banyak tetangga yang menggunjingnya.Keesokan
harinya, seperti biasa aku pergi ke sekolah dengan perasaan sedih campur marah.
Sampainya dikelas, dua sahabatku menghampiriku. Susan dan Mira adalah sahabat
terbaikku. Mereka yang paling mengerti perasaanku. Mereka selalu ada untukku. Dan mereka yang selalu menyemangatiku.
Mereka
menghampiriku dan menasehatiku.'' Sudahlah jangan terlalu dipikirkan''kata Mira. Setelah menasehatiku, mereka pun pergi. Mereka berdualah yang paling tau masalah ku.
Sejak aku dan ibu ditinggal ayah, merekalah yang selalu member masukan padaku
dan mendorong semangatku. Lama aku diam dan memikirkan kata-kata mereka
barusan. Akhirnya aku memutuskan untuk menghampiri mereka yang sedang duduk
didalam kelas.
Melihat aku
berjalan ke arah mereka , Mira pun tersenyum dan berbisik pada Susan. Mereka
pun menarik lembut tanganku. Akupun berkata “ Mir, San…. Maafin aku. Aku gak
akan bersikap kasar lagi sama ibuku. Aku gak mau membuat ibuku sedih lagi.
Tapii… aku harus gimana ?? aku sayang banget sama almarhum ayah. Tapi aku
ngerti perasaan ibu “. Setelah pulang sekolah akupun langsung meminta maaf pada
ibuku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar