Minggu, 13 Oktober 2013

cerpen - Gadis yang baik hati



 Gadis Yang Baik Hati
Viola Amanda adalah anak campuran Indonesia – Denmark. Viola itulah nama panggilannya. Dia lahir diJakarta 16 tahun yang lalu. Saat ini dia sudah duduk dikelas 2 SMA diSMA Nusa Bangsa, Jakarta. Viola adalah gadis yang baik hati dan suka menolong. Dia tidak pernah membeda- bedakan teman. Dia tidak pernah sombong meskipun ayahnya adalah seorang bule. Dia tidak ingin dibeda – bedakan Cuma Karena dia seorang bule.
            Di sekolahnya, dia mempunyai banyak teman. Teman – temannya jarang ada yang tau kalau dia seorang bule. Mereka hanya tau kalau ayah Viola seorang pengusaha yang kaya dan tinngal di Denmark. Viola mempunyai seorang adik perempuan bernama Dela Amanda. Umur Dela berjarak 3 tahun dengan Viola. Dela juga lahir dijakarta. Tapi sejak kelas 4 SD Dela pindah ke Denmark dan  melanjutkan sekolahnya disana sampai sekarang.
            Viola tinggal bersama nenek dan kakeknya dijakarta. Dia lebih memilih tinngal dijakarta dengan kakek dan neneknya daripada dengan ayah dan ibunya di Denmark. Tapi setiap liburan dia pasti mengunjungi kedua orang tua dan adiknya di Denmark. Kali ini adik dan kedua orang tuanya yang mengunjunginya ke jakarta. Karena belum liburan Viola tidak bisa berkumpul dengan keluarganya lebih lama. Kedua orang tuanya sempat  mengajaknya untuk pindah tapi dia tetap tidak mau.
            Viola memilih tinggal dijakarta Karena dia sangat senang dengan orang – orang dijakarta. Mereka ramah – ramah dan tidak membeda – bedakan teman. Dia pernah berkata pada ibunya kalau dia ingin selamanya tinggal dijakarta. Ibunya tidak pernah memaksa dia untuk pindah karena di Jakarta memang rumahnya dan dia juga lahir disana. Dijakarta dia mempunyai teman – teman yang baik dan sayang padanya.Dia sangat senang berteman dengan mereka.
            Sebulan sudah kedua orang tua dan adiknya berada dijakarta. Sebelum pulang mereka menghabiskan hari terakhir mereka dijakarta untuk berkeliling kota Jakarta. Saat itu Viola memang sedang libur sekolah. Dia sangat senang campur sedih karena bias menghabiskan waktu bersama untuk berkeliling kota kelahirannyatersebut. Keesokan harinya kedua orang tua dan adiknya kembali ke Denmark. Viola mengantarkan mereka ke bandara dengan hati sedih karena mereka akan lama tidak berjumpa dengannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar